Saturday 24 September 2016

[Book Review] The Chronicles of Audy : O2 - Orizuka

Sumber : Goodreads
Judul Buku : The Chronicles of Audy : O2
Penulis : Orizuka
Penerbit : Penerbit Haru
Terbit : Juni 2016
Harga : Rp71.000,00
Tebal : 364 halaman
Cover : Softcover
ISBN : 978-602-7742-86-4

Hai. Namaku Audy. Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja,
sampai cowok yang kusukai memutuskan
untuk meneruskan sekolah ke luar negeri.

Ketika aku sedang berpikir
tentang nasib hubungan kami,
dia memintaku menunggu.

Namun ternyata, tidak cuma itu.
Dia juga memberikan pernyataan
yang membuatku ketakutan setengah mati!

Di saat aku sedang kena galau tingkat tinggi,
masalah baru (lagi-lagi) muncul.

Seseorang yang tidak pernah kulirik sebelumnya,
sekarang meminta perhatianku!

Ini, adalah kronik dari kehidupanku
yang sepertinya akan selalu ribet.

Kronik dari seorang Audy.
***
 
Di seri pamungkasnya ini, Audy Nagisa masih harus berjuang menyelesaikan skripsi, menghadapi Rex yang sebentar lagi akan melanjutkan sekolah di luar negeri dan semakin nggak bisa ditebak, ditambah lagi Romeo yang malah mendekatinya! Anehnya, manusia yang kayaknya nggak pernah ada beban itu justru jadi misterius.  Audy dan Romeo juga berusaha keras ‘menyatukan’ Rafael dan Rex yang memang sejak awal tidak terlalu dekat.

Berhubung ini seri terakhir, Audy mulai merencanakan juga apa yang ingin dia lakukan selanjutnya. Dia sadar, pelan-pelan harus mulai memikirkan rencana hidupnya setelah lulus nanti.

It’s never too late to be what you might have been, saya sering baca kutipan itu, dan rasanya pas banget untuk menggambarkan pergulatan batin Audy mengenai cita-citanya. Karena siap nggak siap, masa depan udah ada di depan matanya. Dia minder juga, dong, Rex yang baru lulus SMA aja udah mikirin rencana setelah dia lulus dari MIT.

Lalu, gimana kelanjutan kronik Audy di seri terakhir ini?

“Keluarga memang lebih baik saat berkumpul. Tapi walaupun tidak berkumpul, keluarga tetap keluarga. Seperti oksigen, walaupun nggak terlihat, keluarga ada di sekitarmu, ada di setiap tarikan napasmu, ada di dalam darahmu.”

Masih heartwarming, kocak, mengharukan seperti yang sebelum-sebelumnya. Penantian yang nggak sia-sia! ^^

Saya termasuk pembaca baru The Chronicles of Audy, saat orang lain sudah lama menunggu seri keempatnya terbit, saya baru baca seri pertamanya, 4R. Untungnya karena itu saya jadi langsung bisa membaca kelanjutannya sampai buku ketiga dan cuma nunggu sekitar 2 bulan untuk baca buku keempatnya. Nggak kebayang gimana penasarannya yang pada nunggu setahun.

Setiap kalimat yang ditulis rasanya betul-betul effortless. Inner thoughts-nya Audy itu loh, kocak banget, tapi nggak berlebihan. Rasanya dalam seri ini semua takarannya pas, dari aspek keluarga, romance, persahabatan, humor, dan hidup itu sendiri. Pokoknya recommended buat penggemar cerita bertema slice of life. Buku ini sarat makna, tapi disampaikan dengan cara yang ringan. Jadi kalau selama baca saya nggak bisa berhenti ketawa (dan nangis juga—terutama bagian Rafael. lol) dan masuk ke dunianya Audy, waktu selesai baca, aftertaste-nya malah bikin saya mikir :”))

Tokoh-tokohnya lovable. Sampai rasanya di dalam tokoh yang jarang muncul kayak Aries pun saya nemu hal yang saya suka, dia bisa dekat dengan Rafael! Dan masing-masing karakter juga berkembang. Mulai dari Audy yang tadinya bahkan malas banget untuk mulai bikin skripsi jadi tahu apa yang dia inginkan, Romeo yang ternyata punya peran besar dalam menyatukan keluarganya, Regan jadi makin bijaksana, Rafael yang belajar menerima orang lain, dan Rex yang mulai sadar bahwa nggak semua hal bisa diselesaikan sendiri. Semuanya terasa nyata dan dekat dengan pembaca.

Hal lain yang paling saya suka dari The Chronicles of Audy adalah, Kak Orizuka tahu kapan harus berhenti. Tentu saja saya senang mengikuti kehidupan Audy dengan manusia-manusia unik (plus ganteng :p) di sekitarnya. Bahkan saya rasanya sayang banget sama Rafael dan pengin tahu gimana jadinya ketika dia tumbuh besar nanti. Tapi segala permasalahan Audy ditutup dengan memuaskan, and I just can’t imagine a better ending. Dan menurut saya itu yang paling penting : menjadikan seri ini memorable. Saya yakin pembaca lain juga merasa demikian, we crave for more of them, bukan karena ada sesuatu yang mengganjal dalam akhir seri ini, tapi karena nggak rela pisah dengan tokoh-tokohnya. Saya pasti nggak akan keberatan jika suatu saat “ketemu” lagi dengan 4R1A, tapi semoga saja bukan dalam buku kelima The Chronicles of Audy. Spin-off cerita Missy, mungkin? *wink*

All in all, The Chronicles of Audy adalah salah satu seri dengan tema romance/slice of life terbaik yang pernah saya baca, dan tentunya sayang untuk dilewatkan. 5 dari 5 bintang!