Tuesday 19 April 2016

[Book Review] Hujan Bulan Juni : Novel

Source : Goodreads
Judul Buku : Hujan Bulan Juni : Novel
Penulis : Sapardi Djoko Damono
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Juni 2015
Harga : Rp50,000,00
Tebal : 144 halaman
Cover : Softcover
ISBN : 978-602-0318-43-1


Bagaimana mungkin seseorang memiliki keinginan untuk mengurai kembali benang yang tak terkirakan jumlahnya dalam selembar sapu tangan yang telah ditenunnya sendiri. Bagaimana mungkin seseorang bisa mendadak terbebaskan dari jaringan benang yang susun-bersusun, silang-menyilang, timpa-meninpa dengan rapi di selembar saputangan yang sudah bertahun-tahun lamanya ditenun dengan sabar oleh jari-jarinya sendiri oleh kesunyiannya sendiri oleh ketabahannya sendiri oleh tarikan dan hembusan napasnya sendiri oleh rintik waktu dalam benaknya sendiri oleh kerinduannya sendiri oleh penghayatannya sendiri tentang hubungan-hubungan pelik antara perempuan dan laki-laki yang tinggal di sebuah ruangan kedap suara yang bernama kasih sayang. Bagaimana mungkin.
***

Sebelumnya, saya belum pernah membaca karya Bapak Sapardi selain puisi, sehingga review ini sangat subjektif berdasarkan pandangan saya yang baru pertama kali berkenalan dengan novel beliau. Cerita yang disampaikan sederhana. Tentang Pingkan dan Sarwono, mereka saling suka, bahkan sudah mengantongi restu orang tua untuk menikah, tetapi tidak mau disebut berpacaran. Semua itu terhalang oleh keluarga besar Pingkan yang seperti menjodohkannya dengan seseorang yang lebih mereka anggap sesuai karena suku yang sama.

Ada juga tokoh lain, yang Sarwono anggap sedikit mengganggu hubungannya dengan Pingkan. Orang Jepang yang selalu menemani Pingkan selama studinya di Jepang. Tapi yang menjadi inti tetaplah Sarwono dan Pingkan. Novel ini dibuka dengan Sarwono yang senang karena sajaknya dimuat di dalam sebuah koran, dan ditutup dengan sajak-sajak tersebut. Walaupun tipis, saya butuh waktu cukup lama untuk menamatkan novel ini. Hampir seminggu, hehe. Karena walaupun sederhana, rasanya saya selalu perlu konsentrasi penuh untuk membacanya, dan akhir-akhir ini sulit sekali meluangkan waktu untuk membaca buku. *sigh*

Dialog-dialog dan penceritaan antar tokohnya sebenarnya tidak rumit, hanya ada beberapa kalimat yang sepenuhnya berbahasa Jawa tanpa ada catatan kaki yang berisi artinya, sehingga mungkin bagi pembaca yang tidak bisa berbahasa Jawa akan sulit dimengerti (untungnya saya orang Jawa) :D

Kadang pembicaraan Sarwono dan Pingkan hanya basa-basi, tetapi kemudian melebar ke hal-hal lain yang sedemikian luas, namun berbeda dengan mixed reviews yang menyatakan hal tersebut agak mengganggu, saya justru suka. Saya senang bisa membaca buku yang membuat saya lebih tahu, tanpa berusaha keras menjadi guru.

Satu yang membuat saya kecewa hanya ending novel ini. Dengan adanya Tiga Sajak tersebut, bagaimana nasib Sarwono akhirnya? Apakah dia akan senang dengan datangnya Pingkan? Saya suka open ending, hanya saja yang satu ini seperti tidak bisa ditebak-tebak karena menimbulkan banyak sekali tanda tanya yang tidak bisa mengerucut ke satu kesimpulan.

Atau, malah akan ada sekuel dari Hujan Bulan Juni : Novel? Let’s see :)

No comments:

Post a Comment